Yang Katanya Gerakan Danau Bersih


Setiap pemimpin punya karakter masing - masing. Kepala badan yang lama lebih condong mennamkan nilai kekeluargaan di setiap kegiatan yang Ia buat. Para staf jadi kompak, makin dekat, dan merasa seperti saudara. Sedangkan kepala badan yang baru punya kemampuan lebih dalam hal teknis. Pemahaman beliau di bidang pemerintahan dan bidang lingkungan keren banget. Disiplin tinggi serta relasi yang kuat. Mei nanti saja beliau akan jadi Plt bupati kabupaten Bangli mengisi posisi bupati yang kosong menunggu pilkada serempak bulan Desember nanti. Dari koneksi yang Ia miliki Ia juga mampu menyelenggarakan kegiatan-kegiatan besar bergengsi tinggi. Salah satu kegiatan besar yang baru saja beliau selenggarakan bersama saya dan segenaf staf yang lain adalah Gerakan Danau Bersih.

Semua SKPD di bawah pemprov provinsi dilibatkan. Disperindag (dengan menugaskan Alfamart) dan Bulog mengadakan pasar murah di Pasar Wisata Pancasari, Buleleng. Dinkes dan RS Indera membuat stand pemeriksaan kesehatan (berat badan, tensi, gula) dan mata. RS Indera sendiri membagikan kacamata gratis untuk warga. Dinas PU mengerahkan seluruh alat berat yang mereka punya untuk membersihkan sampah dan eceng gondok di sekitar danau. Perahu - perahu karet dari SAR dan TNI terjun bersih - bersih ke tengah danau.

Lokasi yang dipilih adalah danau Buyan dan desa sekitarnya. Dipilihnya Danau Buyan sendiri karena tingkat pencemarannya paling tinggi dibanding danau - danau lain di Bali. Pencemaran ini akibat aktivitas masyarakat di sekitar danau terutama dalam hal pertanian. Petani menggunakan pupuk untuk menyuburkan ladang mereka. Rembesan air ladang yang mengandung pupuk terlarut mengalir ke danau membuat eceng gondok tumbuh subur. Populasi eceng gondok menghalangi sinar matahari masuk ke dalam danau, ini ada kaitannya dengan kandungan oksigen dalam danau untuk ekosistem di dalamnya. Kandungan pupuk kimia pun membahayakan ekosistem danau.

Saya dan rombongan berangkat dari kantor jam 5 pagi dengan bis. Beberapa teman ada yang mendahului berangkat karena harus membawa perlengkapan. Beberapa kawan lagi sudah di lokasi sejak kemarin menyiapkan semuanya dan mengawasi peralatan dan perlengkapan disana.

Bis tidak terisi penuh. Saya duduk di kursi belakang. Niatnya mau langsung tidur membalas hutang tidur yang hilang gara - gara musti pagi - pagi ke kantor hari itu. Namun rencana tinggal rencana, bapak - bapak yang duduk di sebelah saya ngajak ngobrol melulu. Dari masalah anak, kerjaan, kurangnya jam tidur, sampai soal foto topless Pamela Safitri (personel duo Srigala). Topik yang terakhir yang bikin saya beneran melek. Ditambah ada bapak - bapak yang lain, seneng banget becanda. Kalo gak direspon, gak enak. Padahal beliau ini mengidap stroke, bicara dan jalan saja susah. Tapi cabulnya minta ampun. Doyan ngomong jorok, caper ke cewek - cewek, dan menggoda ibu - ibu & janda.

Akhirnya ngantuk yang saya rasakan gak ketahan lagi. Tanpa saya sadari saya tertidur saat mendengar bapak - bapak ini cerita. Ketika saya terbangun gara - gara temen -temen pada teriak melihat pemandangan sunrise yang indah, ternyata bapak ini ketiduran juga. Sempet kesel karena temen - temen heboh melihat sunrise. Dasar norak. Ketahuan banget gak pernah bangun pagi. Saya jadi penasaran melirik ke luar jendela karena makin banyak temen yang kagum dan mengambil kamera untuk mengabadikan momen ini atau sekedar untuk bahan pamer di path, bb, dan facebook.

Anjrit! Ternyata beneran bagus. Menikmati pemandangan matahari yang muncul malu - malu di balik gunung di dalam bis yang sedang melaju kencang cukup menggantikan rasa kesal saya karena masih ngantuk efek kurang tidur. Indahnya kemegahan tuhan. Menatap sendur sinar matahari, di dalam bis yang sedang melaju, diiringi lagu Janda Atau Perawan milik Cita Citata yang diputar pak sopir di TV bis. Random abis.

Seluruh staf UPT termasuk saya dapat tugas di pasar jaga pasar murah dan stand kesehatan. Jujur saja saya sedih karena titik paling meriah adalah di danau. Semua PNS provinsi Bali dan siswi - siswi yang diundang ngumpul disana. Kesempatan saya tebar pesona dan cuci mata tertutup sudah. Di pasar ini hanya tersisa ibu - ibu yang belanja dari pagi tanpa sempat gosok gigi, apalagi mandi. Tapi atas nama tugas dan pengabdian, melayani masyarakat adalah tugas utama saya.
Perahu karet di tengah danau, alat berat PU di tepi, dan kamu di hatiku..

Paling tengah pakai topi petani: Bapak Mangku Pastika. Gubernur Bali.

Ibu - ibu mulai sibuk nyari sarapan karena tidak sempet makan tadi pagi gara - gara harus segera naik bis. Balik dari pasar barang bawaan mereka banyak banget. Satu ibu minimal membawa 1 tas kresek besar warna merah berisi sayuran dan buah. Perasaan mereka bilangnya mau beli sarapan, kenapa jadi beli stok makan selama setahun gini?

"Disini barangnya murah - murah, cin!" kata salah satu ibu.

Yaelah. Acara belum mulai, barang bawaan mereka udah numpuk gini. Kantor menugaskan buat dagang, malah kami yang jadinya belanja. Tapi gapapa, menambah rejeki pedagang sini kan termasuk pengabdian masyarakat juga. Asal yang dipake belanja bukan duit negara alias uang rakyat.

Pasar murah sudah ramai dari pagi bahkan saat acara belum resmi dibuka. Harga minyak, beras, gula, dan minuman disini memang jauh lebih murah dari harga pasar. Belum sejam buka saja gulanya sudah habis. Saya sampai harus menutup wajah biar gak ikut ditawar oleh emak - emak yang belanja. Muka saya kan semanis gula.

Jika pasar murah sangat ramai, stand kesehatan sepi di awal - awal. Yang ngecek kesehatan kebanyakan dari panitia yang memang sudah tua - tua. Lama - lama berita tentang RS Indera yang akan membagikan kacamata pun menyebar dan warga desa menyerbu stand kami. Bahkan banyak nenek - nenek datang sendirian ke stand memeriksakan matanya. Rasa kagum dengan kegigihan nenek ini bercampur dengan rasa kasihan. Keluarga nenek ini kemana?


"Tatap mata saya.."

7 bukan komentar (biasa):

Nuel Lubis, Author "Misi Terakhir Rafael: Cinta Tak Pernah Pergi Jauh" said...

Yang bagian bapak stroke itu keterlaluan banget. Minta dicabut nyawanya sama malaikat pencabut nyawa. Hadeuh! -_-

Jadi inget sama mas2 tukang servis laptop di mari. Tempat kerjanya penuh dengan foto2 cewek cakep.

Aldi Rahman said...

pengalaman yang menarik, bapak-bapaknya senang bercanda, itu membahas apa tuh yang terakhir? Entahlah. Temen-temen norak, nggak pernah bangun pagi, wkwkw, ternyata pemandangannya indah. Saya juga mau nutup muka, kan muka saya semanis coklat, mungkin dipasar itu nggak ada coklat, kalau ada langsung habis, hehe.. Pengalaman yang sangat berharga, terima kasih sudah di share kepada pembaca :)

kips said...

Baru bisa bw lagi nih, postingannya bagus.
Berhubung dah lewat tengah malam dan kebetulan cukup panjang artikelnya, jadi membacanya cuma beberapa bagian aja :-D

Nina said...

wah,,, keren nih acaranya
kalau di daerah ane mah belum ada gerakan danau bersih

Aul Howler's Blog said...

Rame banget yaaa

Di Sumbar masih jarang banget nih acara semacam ini bli
Paling kalaupun ada itu yang ngadain UKM-UKM kampus doang. dan pastinya nggak serame ini

Sukses yaaa

fendi said...

coba di daerah saya juga ada acara ini , pasti danau tempat ku jadi besih

Terasmaya said...

Pengobatan mata sama bagi-bagi kacamata gratis kayanya perlu direalisasikan juga di seluruh pelosok negeri, karena banyak kakek/nenek/muda/mudi yang (maaf) penglihatannya bermasalah.

Post a Comment

Jangan lupa cek twitter saya @tukangcolong
Dan channel YOUTUBE saya di
SINI