(ga sekedar) Kabinet


Pertama kali saya tahu bahwa masyarakat dilibatkan dalam pemilihan kabinet di pemerintahan periode selanjutnya. Mungkin pemerintah yang dulu – dulu juga terbuka untuk saran dari masyarakat, cuman yang kali ini caranya lebih simpel aja. Masyarakat tinggal ngisi kuisioner online yang disediakan. Masyarakat bisa milih salah satu dari beberapa pilihan nama di setiap kementerian, atau mengisi nama baru di kolom yang disediakan. Semua kemeterian untuk periode selanjutnya ditampilkan di sana.

Saya sebagai masyarakat mabok online tentu nggak mau ketinggalan ngasi saran. Ini sebagai salah satu partisipasi saya sebagai rakyat Indonesia demi menuju bangsa yang lebih baik. Daripada nanti orang – orang yang duduk di meja menteri ternyata orang - orang yang nggak bener ya kan?

Menteri pertama yang saya usulkan adalah untuk Menteri Pemberdayaan Perempuan & Anak. Orang yang saya sarankan adalah: diri saya sendiri.

Saya dengan penuh kepercayaan tinggi, dengan data yang akurat, serta dukungan yang besar dari masyarakat akhirnya memutuskan hal besar tersebut. Saya yakin 100% akan mampu mengayomi daun muda negeri ini, dan membuat para janda muda tidak jadi jablay. Saya akan mengadakan open house sepanjang jabatan saya untuk remana – remaja putri yang pengen curhat, ditemenin dinner, atau sekedar diperatiin.

(ga sekedar) Tipiwan


Hampir sebulan enggak ngeblog. Ngapain juga ngeblog, toh nggak ada yang kangen. #uhuk

Selama sebulan, udah banyak banget yang terjadi. Yang paling heboh sih tentang piala dunia dan pemilihan presiden. Ada yang cuma suka sepakbola, dan ada yang suka ngomongin pilpres aja. Dan ada yang mencampurkan piala dunia dengan pilpres. Misalnya saya.

Nonton bola gak seru kalo gak isi tarohan. Kalo lagi tanggal muda, tarohannya duit, kalo lagi tanggal tua tarohannya stok sarimi yang masih dimiliki. Kalo lagi iseng, kita tarohan bakar ijasah pendidikan terakhir + sertifikat tanah, rumah, & motor bagi yang kalah.

Yang rese adalah ketika perebutan juara harapan 1 antara Brasil dengan Belanda. Waktu itu lagi heboh soal bedanya hasil quick count Tipiwan dengan lembaga - lembaga survei lain. Hal ini berefek juga ke dunia sepakbola. Saya nggak nyangka hal ini akan terjadi. Saya megang Belanda, berani ngasi voor 2 karena ya taulah kualitas Brasil sekarang kayak gimana. Dan seperti dugaan saya, Belanda menang dengan selisih gol di atas 2. Saya langsung minta hadiah taruhan ke temen.